CARA MENGEMBANG BIAK KAN AYAM POTONG (BOILER)

cara mengembang biak kan ayam potong (boiler)

cara mengembang biak kan ayam potong (boiler)

Blog Article

Ayam potong atau yang dikenal juga dengan istilah ayam broiler adalah jenis ayam hasil persilangan yang ditujukan khusus untuk produksi daging dalam waktu singkat. Permintaan terhadap daging ayam potong di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan tingginya konsumsi daging ayam di berbagai kalangan masyarakat.

Beternak ayam potong kini menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Selain proses pemeliharaannya yang relatif singkat, permintaan pasar terhadap daging ayam selalu stabil bahkan cenderung meningkat, khususnya saat hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.

Agar usaha ini bisa berjalan sukses, diperlukan pemahaman yang baik tentang cara mengembangbiakkan ayam potong secara tepat, mulai dari persiapan kandang, pemilihan bibit, pemberian pakan, vaksinasi, hingga perawatan harian.

Artikel ini akan membahas secara lengkap dan terperinci mengenai langkah-langkah dalam mengembangbiakkan ayam potong yang bisa dijadikan referensi bagi para pemula maupun peternak yang ingin meningkatkan kapasitas usahanya.

untuk info lanjut bisa di tanyakan di kontak kami

Bab 1: Persiapan Sebelum Beternak Ayam Potong

1.1 Menentukan Lokasi Kandang

Salah satu faktor penting dalam beternak ayam potong adalah pemilihan lokasi kandang yang strategis. Lokasi kandang sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari polusi udara akibat bau kotoran ayam dan meminimalkan risiko penyebaran penyakit.

Kriteria lokasi ideal:

  • Jauh dari pemukiman minimal 500 meter.

  • Memiliki akses jalan yang mudah untuk kendaraan pengangkut pakan dan hasil panen.

  • Dekat dengan sumber air bersih.

  • Memiliki drainase yang baik agar tidak banjir saat hujan.

1.2 Menentukan Skala Usaha

Skala usaha ditentukan berdasarkan modal awal, lahan yang tersedia, serta kemampuan dalam merawat ayam. Peternakan ayam potong bisa dibagi menjadi beberapa skala:

  • Skala kecil: 50–500 ekor

  • Skala menengah: 500–2.000 ekor

  • Skala besar: di atas 2.000 ekor

Untuk pemula, sebaiknya memulai dari skala kecil hingga menengah agar lebih mudah dalam manajemen dan pengawasan.

1.3 Menyiapkan Kandang

Jenis kandang untuk ayam potong terdiri dari dua tipe utama:

  • Kandang litter: lantai tanah atau semen yang dilapisi sekam padi.

  • Kandang panggung: kandang yang lantainya terbuat dari bilah kayu atau bambu dan memiliki kolong.

Kelebihan kandang litter:

  • Biaya pembuatan lebih murah.

  • Mudah dibersihkan.

  • Cocok untuk daerah dataran rendah.

Kelebihan kandang panggung:

  • Lebih higienis karena kotoran langsung jatuh ke bawah.

  • Aman saat musim hujan.

  • Mengurangi risiko penyakit kaki basah.

Ukuran kandang:

  • 1 meter persegi bisa menampung 8–10 ekor ayam broiler dewasa.

  • Untuk 500 ekor minimal luas kandang 50–60 m².

1.4 Peralatan Kandang

Beberapa peralatan kandang yang dibutuhkan:

  • Tempat pakan gantung.

  • Tempat minum galon.

  • Brooder (pemanas DOC) seperti lampu bohlam atau gas.

  • Sekam padi untuk alas kandang.

  • Termometer ruangan.

  • Timbangan ayam.

  • Desinfektan.


Bab 2: Pemilihan Bibit Ayam Potong

2.1 Ciri-Ciri DOC Berkualitas

DOC (Day Old Chick) adalah anak ayam yang berumur sehari. Memilih DOC berkualitas sangat penting agar angka kematian rendah dan pertumbuhan optimal.

Ciri-ciri DOC sehat:

  • Aktif bergerak.

  • Bulu kering dan cerah.

  • Mata cerah dan tidak sayu.

  • Kaki kokoh dan tidak bengkok.

  • Tidak ada cacat fisik.

  • Berat ideal 40 gram ke atas.

2.2 Tempat Membeli DOC

DOC bisa diperoleh dari:

  • Hatchery (penetasan) resmi.

  • Supplier terpercaya.

  • Agen atau peternak besar.

Pastikan membeli DOC dari tempat yang sudah terbukti kualitasnya dan memberikan surat keterangan vaksin.


Bab 3: Teknik Mengembangbiakkan Ayam Potong

3.1 Pemeliharaan Anak Ayam (DOC)

Fase brooding (0–14 hari) adalah masa kritis di mana ayam sangat rentan terhadap kematian.

Kebutuhan suhu kandang:

  • Hari ke-1 sampai ke-7: 32–34°C

  • Hari ke-8 sampai ke-14: 30°C

Peralatan:

  • Lampu pemanas 40–60 watt per 50 ekor.

  • Sekam padi sebagai alas.

  • Tempat minum dan pakan kecil.

Pakan awal:
Gunakan pakan starter protein 22–23% berbentuk crumble.

Vaksinasi:

  • Hari ke-4: vaksin ND (Newcastle Disease)

  • Hari ke-10: vaksin Gumboro

Vitamin:
Berikan vitamin anti stres saat DOC baru datang.

3.2 Pemeliharaan Masa Grower (15–28 hari)

Di usia ini ayam mulai aktif bergerak dan pertumbuhan cepat.

Perawatan:

  • Ganti air minum setiap hari.

  • Tambah pakan 3–4 kali sehari.

  • Periksa suhu kandang, ideal 28–30°C.

Pakan grower:
Protein 20–21%

Kebersihan kandang:
Sekam diganti jika sudah basah, semprot desinfektan seminggu sekali.

3.3 Pemeliharaan Masa Finisher (29 hari–panen)

Di fase ini, ayam butuh pakan dengan kadar protein 18–19% untuk finishing daging.

Perawatan:

  • Pakan cukup tersedia (ad libitum).

  • Air minum bersih sepanjang hari.

  • Pantau kesehatan ayam.

  • Pisahkan ayam sakit.

Panen:
Usia 30–35 hari, berat 1,8–2,3 kg per ekor.

Bab 4: Manajemen Pakan Ayam Potong

Pakan adalah komponen terbesar dalam biaya produksi peternakan ayam potong. Sekitar 70–80% dari total biaya produksi dihabiskan untuk pakan. Karena itu, manajemen pakan harus dirancang sebaik mungkin agar efisien, bergizi, dan sesuai dengan fase pertumbuhan ayam.

4.1 Jenis-Jenis Pakan

Pakan ayam potong dibagi menjadi tiga fase sesuai usia ayam:

  • Pakan Starter (0–14 hari)
    Kandungan protein 22–23%, bentuk crumble. Tujuannya untuk menunjang pertumbuhan tulang dan organ tubuh.

  • Pakan Grower (15–28 hari)
    Kandungan protein 20–21%, bentuk pellet. Difokuskan untuk pembentukan daging dan massa tubuh.

  • Pakan Finisher (29–35 hari)
    Kandungan protein 18–19%, bentuk pellet. Diberikan untuk finishing daging dan menjaga kualitas ayam menjelang panen.

4.2 Penyusunan Ransum Pakan Alternatif

Untuk menghemat biaya, peternak bisa menyusun ransum sendiri dengan campuran:

  • Jagung giling

  • Dedak halus

  • Tepung ikan

  • Bungkil kedelai

  • Konsentrat broiler

Contoh komposisi pakan alternatif (per 100 kg):

  • Jagung: 50 kg

  • Dedak: 20 kg

  • Konsentrat: 25 kg

  • Tepung ikan: 5 kg

Komposisi ini bisa disesuaikan tergantung harga dan ketersediaan bahan di daerah masing-masing.

4.3 Manajemen Pemberian Pakan

Aturan pemberian:

  • Minggu pertama: 5–6 kali sehari

  • Minggu kedua: 4 kali sehari

  • Minggu ketiga ke atas: 3 kali sehari

Gunakan sistem ad libitum (pakan selalu tersedia) agar ayam bisa makan kapan saja, karena ayam broiler termasuk tipe ayam yang rakus dan metabolisme cepat.

Tips:
Jangan biarkan pakan di tempat makan basi atau berjamur. Selalu bersihkan tempat pakan setiap hari.


Bab 5: Manajemen Kesehatan Ayam Potong

Kesehatan ayam sangat penting agar angka kematian rendah dan produksi optimal. Ayam potong sangat rentan terhadap penyakit akibat faktor lingkungan, stres, dan penularan antar ayam.

5.1 Penyakit Umum pada Ayam Potong

Beberapa penyakit yang sering menyerang ayam potong:

  • Newcastle Disease (ND) / Tetelo
    Gejala: batuk, ngorok, leher melintir, lumpuh.

  • Gumboro
    Gejala: lemah, bulu kusut, nafsu makan menurun.

  • Coccidiosis
    Gejala: mencret darah, ayam lesu, pertumbuhan terhambat.

  • CRD (Chronic Respiratory Disease)
    Gejala: ngorok, bersin, sesak napas.

5.2 Program Vaksinasi

Jadwal vaksin:

  • Hari ke-4: ND

  • Hari ke-10: Gumboro

  • Hari ke-18: ND ulang

Vaksin diberikan lewat tetes mata, hidung, atau air minum.

5.3 Pemberian Vitamin

Vitamin tambahan diberikan untuk:

  • Mengurangi stres saat pindah kandang.

  • Menjaga stamina.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh.

Vitamin yang sering digunakan:

  • Vitachick

  • Vita Stress

  • Neobro


Bab 6: Perawatan Harian Kandang

Kandang yang bersih dan sehat adalah kunci utama agar ayam terhindar dari penyakit.

6.1 Pengelolaan Sekam

Sekam berfungsi menyerap kotoran dan kelembapan.
Aturan penggantian sekam:

  • Ganti bila mulai basah atau berbau.

  • Idealnya seminggu sekali.

6.2 Penyemprotan Disinfektan

Lakukan penyemprotan desinfektan minimal seminggu sekali untuk membunuh virus dan bakteri di lingkungan kandang.

6.3 Sistem Ventilasi

Ventilasi kandang harus baik agar suhu dan kelembapan tetap stabil.
Idealnya:

  • Suhu: 28–32°C

  • Kelembapan: 60–70%

Gunakan tirai atau blower jika perlu.


Bab 7: Masa Panen Ayam Potong

7.1 Umur Panen Ideal

Ayam potong biasanya dipanen pada umur:

  • 30–35 hari dengan berat 1,8–2,3 kg/ekor.

7.2 Teknik Panen

  • Lakukan panen sore/malam hari untuk menghindari stres.

  • Ayam dipuasakan 8–10 jam sebelum dipanen.

  • Gunakan keranjang plastik.

  • Pisahkan ayam sakit atau cacat.

7.3 Proses Pengangkutan

  • Gunakan mobil bak tertutup.

  • Atur posisi keranjang tidak terlalu padat.

  • Segera kirim ke pengepul atau rumah potong ayam.


Bab 8: Analisis Usaha Ayam Potong Skala 500 Ekor

8.1 Estimasi Modal Awal

Kebutuhan Biaya
Kandang & alat Rp 7.500.000
DOC 500 ekor Rp 3.750.000
Pakan 16 sak Rp 8.000.000
Vaksin & vitamin Rp 800.000
Listrik & perawatan Rp 900.000
Total Modal Rp 20.950.000

8.2 Potensi Keuntungan

Jika panen 500 ekor dengan berat rata-rata 2 kg dan harga jual Rp30.000/kg:

Omzet: 500 x 2 kg x Rp30.000 = Rp 30.000.000
Laba Kotor: Rp 30.000.000 – Rp 20.950.000 = Rp 9.050.000


Bab 9: Cara Mengembangbiakkan Ayam Potong Sendiri (Tanpa Beli DOC)

Selain membeli DOC, kamu juga bisa menetaskan sendiri anak ayam dari indukan broiler.

9.1 Persiapan Indukan

  • Pilih induk jantan & betina broiler yang sehat.

  • Rasio ideal 1 jantan : 8 betina.

9.2 Pengumpulan Telur

  • Kumpulkan telur tiap pagi.

  • Simpan di tempat kering.

9.3 Proses Penetasan

  • Gunakan mesin tetas kapasitas 100–500 butir.

  • Suhu inkubator: 37,5°C

  • Kelembapan: 60%

  • Masa penetasan: 21 hari

9.4 Perawatan Anak Ayam

Perawatan DOC hasil tetasan sama seperti DOC beli:

  • Pemanas

  • Pakan starter

  • Vitamin

  • Vaksinasi


Bab 10: Tips Sukses Mengembangbiakkan Ayam Potong

✅ Pilih DOC unggulan.
✅ Jaga kebersihan kandang.
✅ Gunakan pakan berkualitas.
✅ Lakukan vaksinasi tepat waktu.
✅ Berikan vitamin anti stres.
✅ Rutin semprot desinfektan.
✅ Pisahkan ayam sakit.
✅ Manajemen keuangan yang rapi.


Penutup

Mengembangbiakkan ayam potong bukan sekadar memberi makan dan minum. Dibutuhkan manajemen yang cermat, pemilihan bibit unggul, perawatan intensif, dan pengendalian penyakit yang ketat. Namun dengan ketekunan dan strategi tepat, usaha ini bisa menjadi ladang bisnis yang sangat menguntungkan.

Dengan modal terjangkau dan waktu pemeliharaan hanya sekitar satu bulan, usaha ayam potong menawarkan perputaran modal yang cepat. Terlebih permintaan daging ayam di Indonesia selalu stabil sepanjang tahun.

Semoga artikel ini bisa menjadi panduan lengkap buat kamu yang ingin memulai beternak ayam potong, baik skala kecil maupun besar.

Report this page